Saturday, September 26, 2009

sajak

Segenggam Laut

tak pernah ada salju kukira

di tanah tropis ini matahari dan hujan berebut tempat

tapi aku merasa nasib buruk

dijatuhkan dari langit

tak kenal musim, tak kenal cuaca

aku memungut segenggam laut

jari-jariku yang cekung dan sedikit

tak mampu menyimpan apa pun

hanya garam kurasa, hanya asin garam

sisa perjalanan jauh sungai menuju muara

berbekas di kuku-kuku jari

di tanah tropis ini matahari dan hujan sama buruknya

aku merasa nasib buruk menggantung begitu dekat

dari tempat kami berdiri

pasir basah, bekas telapak hangus pada ombak

hidup kami terasa begitu sia-sia

apakah di luar sana?

benarkah salju turun serupa butiran kapas

di bangku-bangku, di taman-taman kota?

aku ingin menciptakan eskrim dengan rasa laut

dari bekas tanganku yang beku

hujan dan panas sama saja

tidak tercipta salju dari keduanya

hanya tanganku menggapai-gapai

segengam laut di tanganku kubayangkan

tanpa garam lalu menjelma mutiara

hingga kami tak perlu mendebatkan

apakah salju akan turun atau tidak

sebab dari laut kami bisa mencipta masa depan

segenggam, hanya segenggam saja

kering di tanganku yang berkarat

2009

Tuesday, September 16, 2008

Lembaga Kajian Kebudayaan AKAR INDONESIA (LK2AI)
Penerbit AKAR INDONESIA
Jurnal Cerpen Indonesia
Gg. Kertorejo No. 00 RT 03 RW 19 Karangnongko, Gampingkidul, Sleman, DIY E-mail: jurnalcerita@yahoo.com
Profil Singkat LEMBAGA KAJIAN KEBUDAYAAN AKAR Indonesia (LK2AI): Akta Notaris: Daliso Rudianto, SH No. 01/2 Mei 2003 ===============================================================
KESEJARAHAN
Lembaga Kajian Kebudayaan AKAR Indonesia (LK2AI) didirikan di Yogyakarta pada tanggal 21 September 2000 oleh sejumlah sastrawan muda yang memiliki komitmen untuk memajukan dunia kesusasteraan dan kebudayaan tanah air. Mereka adalah Joni Ariadinata, Raudal Tanjung Banua, Satmoko Budi Santoso dan Amien Wangsitalaja. Pembentukan lembaga ini awalnya untuk ambil bagian dalam penyelenggaraan event “Kemah Budaya” di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, tanggal 21-25 September 2000, yang dibuka secara resmi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. “Kemah Budaya” merupakan agenda bersama berbagai bidang seni yang mengadakan pertemuan untuk mengekspresikan dan mendiskusikan persoalan kebangsaan, khususnya isu-isu kesenian dan kebudayaan yang sering diabaikan. Empat orang sastrawan yang disebutkan di atas merupakan panitia “Kemah Budaya” Divisi Sastra, di mana mereka membuat program “Kongres Cerpen Indonesia I” (KCI I). Untuk suksesnya kongres dimaksud, mereka sengaja menggerakkannya dengan sebuah lembaga yang bersifat jangka panjang—tidak selesai di satu event, sebagaimana lazimnya sebuah kepanitiaan. Di dalam forum KCI I yang dihadiri banyak sastrawan dari seluruh tanah air, kehadiran Lembaga Kajian Kebudayaan AKAR Indonesia (LK2AI) mendapatkan legitimasi dari peserta kongres, salah satunya sebagai lembaga yang “ditugaskan” menerbitkan Jurnal Cerpen Indonesia. Tugas yang diamanahkan kongres tersebut dijalankan dengan baik oleh LK2AI, di mana pada Kongres Cerpen Indonesia II yang berlangsung di Negara, Bali, 1-3 Februari 2002, secara resmi Jurnal Cerpen Indonesia edisi I berhasil diluncurkan. Dalam keredaksian Jurnal Cerpen Indonesia, ikut bergabung sastrawan Ahmad Tohari, Prof. Dr. Bakdi Soemanto, Mustofa W. Hasyim, Maman S. Mahayana, Hudan Hidayat, di samping keempat sastrawan muda di atas. Selain itu, ikut bergabung pula penyair Nur Wahida Idris yang menjabat Ketua Divisi Penerbitan AKAR Indonesia sekaligus Sekretaris Umum LK2AI. Sampai sekarang, Jurnal Cerpen Indonesia terus terbit, dan menariknya, Kongres Cerpen Indonesia juga masih terus berlangsung. Setelah KCI II di Bali, berlanjut KCI III di Lampung (11-13 Juli 2003), KCI IV di Pekanbaru, Riau, 26-30 November 2005, KCI V di Banjarmasin, Kalimantan Selatan 26-28 Oktober 2007 dan KCI VI direncanakan berlangsung di Mamuju, Sulawesi Barat, tahun 2010.

KEPENGURUSAN
Lembaga Kajian Kebudayaan Akar Indonesia (LK2AI) dipimpin oleh Joni Ariadinata (Ketua Umum). Divisi Penerbitan dipimpin oleh Nur Wahida Idris yang merangkap sebagai Sekretaris Umum. Sedangkan Ketua Redaksi Jurnal Cerpen dijabat oleh Raudal Tanjung Banua.

PENERBITAN DAN PERCETAKAN
Untuk mengembangkan LK2AI, dibuatlah Divisi Penerbitan AKAR Indonesia yang menerbitkan buku-buku seni-budaya, humaniora, sosial-politik dan lain-lain. Terdapat pula sebuah lini penerbitan Carangbook, untuk mengakomodasi fenomena umum kebudayaan/kesenian, seperti fenomena puisi cyber. Sejumlah buku berhasil diterbitkan dan didistribusikan ke berbagai kota di tanah air. Buku-buku sastrawan yang diterbitkan adakalanya memakai sistem kerjasama dengan instansi pemerintah atau lembaga swasta sebagai sponsor utama. Tercatat, AKAR Indonesia pernah bekerjasama menerbitkan 7 (tujuh) buku Cakrawala Sastra Indonesia bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta dan Logung Pustaka; bekerjasama dengan Yayasan Sagang Pekanbaru menerbitkan novel Hary B. Kori’un; bekerjasama dengan Padang Ekspres dalam menerbitkan kumpulan cerpen Ode Barta Ananda; bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jawa Timur menerbitkan kumpulan puisi Mardi Luhung; bekerjasama dengan Komunitas Porosastra, Batam, menerbitkan kumpulan cerpen penulis Kepri; bekerjasama dengan RiauPulp menerbitkan kumpulan cerpen Fakhrunnas MA Jabbar; bekerjasama dengan Pemda Rokan Hilir menerbitkan cerita rakyat Rokan Hulu, bekerjasama dengan Selasar Sunaryo, Bandung, menerbitkan kumpulan puisi Ahda Imran, bekerjasama dengan komunitas cyber menerbitkan buku kumpulan puisi tiga penyair cyber, dll. (daftar buku-buku AKAR terlampir). Tim Redaksi AKAR biasanya melakukan seleksi dan kuratorial bagi karya sastrawan/penulis yang layak diterbitkan, kemudian mengeluarkan surat rekomendasi atas nama sastrawan/penulis bersangkutan supaya dibantu dalam menerbitkan karya-karyanya. Lewat cara ini, tercipta kerjasama “mutualisma”: sastrawan potensial di suatu daerah/kota memiliki akses untuk pubikasi karyanya yang sekaligus akan mengangkat nama daerah, sementara instansi daerah dapat melacak sastrawan potensial yang tinggal di wilayahnya sehingga selanjutnya bisa lebih memproyeksikan anggaran untuk membantu penerbitan karya terpilih/bermutu dari sastrawan dimaksud, dan di sisi lain, AKAR Indonesia dapat lebih memperluas agenda kegiatannya. Selain itu, AKAR Indonesia juga menerima order percetakan dengan harga bersaing. Dikerjakan oleh tenaga profesional dan berpengalaman, Divisi Percetakan menerima berbagai bentuk order cetak seperti buku, brosur, kalender, undangan, pamflet, dll.

SEJUMLAH AGENDA
Selain mengelola Jurnal Cerpen Indonesia, penerbitan dan percetakan, Lembaga Kajian Kebudayaan AKAR Indonesia (LK2AI) ikut menyelenggarakan berbagai kegiatan seni budaya untuk publik secara luas. Berbagai kegiatan meliputi diskusi, lounching buku, pertunjukan, workshop, membuka jaringan dengan berbagai komunitas, dll. terus berlangsung secara intensif. Untuk kegiatan ini, AKAR Indonesia pernah menjalin kerjasama dengan Kedutaan Besar Jerman, Harian Umum Kompas, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (dulu IAIN Sunan Kalijaga) Yogyakarta, Taman Budaya Yogyakarta, LKiS, ISI Yogyakarta, dll. AKAR Indonesia siap melanjutkan kerja sama budaya semacam ini dengan berbagai pihak, demi terciptanya iklim berkesenian yang lebih baik.
CATATAN TAMBAHAN Sebagai penutup dan catatan tambahan, perlu ditegaskan di sini bahwa LK2AI atau AKAR Indonesia tidak punya hubungan apapun dengan Tim Sukses Ratna Sarumpaet sebagai Capres Independen/Perseorangan. Pada kenyataannya, LK2AI sudah mendaftarkan nama tersebut ke kantor Notaris Daliso Rudianto, SH, No. 01/2 Mei 2003.
Hormat kami, Lembaga Kajian Kebudayaan AKAR Indonesia(LK2AI)

Ketua Umum, Sekretaris/Ketua Penerbitan
Joni Ariadinata Nur Wahida Idris
Ketua Redaksi Jurnal Cerpen
Raudal Tanjung Banua

Sunday, September 7, 2008

undangan penulisan

Divisi Penerbitan

Lembaga Kajian Kebudayaan AKAR Indonesia (LK2AI)

Akta Notaris: Daliso Rudianto, SH No. 01/2 Mei 2003

Jurnal Cerpen Indonesia

ISSN: 1978-3175

===============================================================

Yogyakarta, 3 Agustus 2008

Kepada Yth.

Rekan-rekan Cerpenis

Di tempat

Salam Budaya,

Sebelumnya kami beritahukan bahwa Jurnal Cerpen Indonesia (JCI) Edisi 09, Ratusan Mata di Mana-mana, baru saja terbit. Edisi ini berisi 8 cerpen dan 3 esei, antara lain dari Frans Nadjira, Martin Aleida, Yanusa Nugroho, Gde Agung Lontar, Mezra E. Pollandou, Shiho Sawai, Harris Effendi Thahar, Kiswondo, dll.

Selanjutnya, untuk JCI Edisi 10, kami berencana menghadirkan edisi khusus Regenerasi dan Kebangkitan Cerita. Kami juga akan mengundang kritikus sastra di luar Redaksi untuk menuliskan ulasannya atas cerpen-cerpen yang terpilih/dimuat.

Terkait hal di atas, kami mengundang Anda untuk ikut berpartisipasi dengan mengirimkan karya terbaru Anda (atau yang belum pernah dipublikasikan) ke Redaksi JCI: jurnalcerita@yahoo.com. Tidak ada batasan tema, batasan halaman maupun teknik bercerita. Setiap penulis boleh mengirimkan karya lebih dari satu, maksimal 3 (tiga) judul cerpen. Jangan lupa biodata singkat, alamat surat dan no. rekening bank Anda. Deadline penerimaan karya edisi khusus ini ditetapkan tanggal 30 September 2008. Kami akan melakukan penyeleksian karya yang masuk sebagaimana lazimnya untuk memilih sekitar 20-30 karya.

Demikian undangan ini, atas perhatian dan respon Anda, kami mengucapkan banyak terima kasih.

Hormat kami,

Tertanda

Ketua Umum, Ketua Redaksi

Joni Ariadinata Raudal Tanjung Banua

Catatan:

Bagi yang berminat JCI Edisi 09 dapat mengontak Divisi Penerbitan Lembaga Kajian Kebudayaan (LK2AI) AKAR INDONESIA di: 081227004439.

Monday, July 14, 2008

memmang blum ada posting lagi

siapa yang punya resensi buku-buku terbitan Akar Indonesia?

Friday, April 20, 2007